Senin, 20 Oktober 2014

HARAKIRI

Buku Tentang Harakiri di Jepang HARAKIRI adalah menyodet perut sendiri dengan pisau pendek setajam silet. Bukan hanya menusuk, tetapi menyobek perut dari arah kanan ke kiri, dan dari atas ke bawah. Tak boleh merintih kesakitan, apalagi teriak mengaduh —meski usus terburai. Dan bila tak sanggup menahan siksa atas kepedihan itu, seorang Kaishaku (algojo) siap memenggal batang leher hingga nyawa meregang dari raga. Harakiri, dari kata Hara (perut) dan Kiru (memotong) sama sekali bukan aksi konyol para pecundang. Pertaruhan teramat mahal untuk kehormatan, harga diri, pengabdian, dan menumpas rasa malu, adalah jawaban atas lelaku Harakiri. Harakiri juga bisa berbentuk Junshi, alias kesetiaan sampai mati. Contohnya, ketika majikan seorang Samurai mati, maka para pengikut setianya melakukan bunuh diri, sebagai bukti kesetiaan sehidup dan semati. Junshi ini, bisa dilakukan perorangan ataupun bersama-sama. Ritual ini pun, dengan demikian, hanya berlaku untuk golongan tertentu: para Samurai, Shogun, atau Ronin. Pada mereka yang melaksanakan ajaran atau prinsip Bushido (The Way of Warrior, atau Jalan Samurai). Sementara, lelaku bunuh diri untuk kalangan awam adalah Sepukku. Dunia juga mengenal bentuk bunuh diri yang lain di Jepang, misalnya Kamikaze, yaitu pasukan udara yang bertempur berani mati, dan sanggup meluluhlantakkan Pearl Harbour, Amerika Serikat —yang akhirnya menyebabkan jatuhnya Bom Atom di Hirosima dan Nagasaki. Di luar Jepang, tentu saja Harakiri adalah tradisi membingungkan. Lebih sering terjadi salah mengerti, dan menganggap Harakiri adalah bunuh diri biasa (sebagaimana dilakukan di banyak tempat, dengan motif putus asa atau menyerah pada ganasnya kehidupan). Sejatinya, sebagai sebuah tradisi yang berlangsung sejak lama, nilai-nilai Harakiri justru bertabur dengan mantra keagungan dan kesetiaan total. Menurut buku ini, yang berjudul Sang Samurai, Kisah 47 Ronin dan Kehebatan Samurai Jepang, praktek Harakiri adalah bukti ajaran Bushido, yang menekankan pada unsur kesetiaan dan ketaatan, atau loyality and filial piety (halaman 25). Awal Mula Saat ini bukan berarti Harakiri sudah tanggal. Melainkan masih menjadi praktek non Samurai yang membuat publik Jepang resah. Betapa tidak, aksi bunuh diri ini juga kerap melanda warga biasa. Mulai dari seniman, pelajar, hingga pejabat yang merasa malu karena terlibat skandal. Beberapa publikasi menyebut, pemerintah Jepang mengeluarkan anggaran sangat besar guna menghentikan tradisi bunuh diri di Jepang. Namun, statistik bunuh diri tetap saja tinggi. Menurut beberapa publikasi, seperti dilakukan oleh Far Easteren Economi Review (1983), Japan Times, dan Ministry of Health and Welfare (2006), menyebutkan tak kurang dari 3.000 kasus bunuh diri di Jepang. Tentu saja ini ke luar dari alur tradisi yang sebenarnya. Penyimpangan dari alur sejarah adalah karena kasus-kasus bunuh diri di Jepang moderen, jauh dari spirit keberanian, kehormatan, dan etika Samurai yang lain. Satu hal yang sangat kentara, bahwa dalam sejarah Harakiri yang sesungguhnya, praktek Harakiri dilakukan dengan ritual yang agung —jauh dari kesan pecundang dan putus asa. Dalam buku ini, tercantum di halaman 51, tergambar tahap dan proses berlangsungnya Harakiri. Seorang ksatria Samurai yang akan bunuh diri, melakukan beberapa metode khusus. Diantaranya: mandi, mengenakan pakaian terbaik dan biasanya warna putih, memakan makanan yang paling disukai, dan meletakkan alat-alat pembunuh di atas sebuah nampan. Setelah itu, lalu menulis puisi kematian (death poem) yang seindah mungkin. Terakhir, ia harus menyiapkan pisau yang akan digunakan memotong perutnya sendiri, yaitu sebuah pisau pendek yang tajam (bernama Tanta). Ritual ini, bagaimanapun bukti bahwa Harakiri bukan aktivitas sembarangan. Hanya orang-orang berani, setia, jujur, dan tahu malu sajalah yang sanggup melakukan. Bukan oleh para pecundang dan pengecut. Etika Jepang Nilai-nilai keberanian dan kesetiaan dalam berbakti inilah yang kemudian menjadi ciri unggul manusia Jepang. Dunia telah menyaksikan sendiri, bagaimana Jepang menjadi bangsa unggulan dalam aspek militer (dalam perang dunia dulu), juga kehebatan dalam sisi ekonomi dan ilmu pengetahuan. Etos Jepang yang bersandar pada Religi Tokugawa dan Etos Bushido, menjadi sumber dan inspirasi pada cara hidup kebanyakan orang Jepang. Mereka memiliki harga diri yang tinggi. Bukan berita aneh, jika di Jepang melakukan kesalahan kecil dan dosa sosial dianggap meruntuhkan harga diri. Jiak seorang pejabat terindikasi korup, mereka memilih mundur —dan bahkan ada yang melakukan bunuh diri. Mereka, Bangsa Jepang, jauh dari watak pengecut dan pecundang. Spirit ini makin membuktikan kedahsyatannya manakala Bangsa Jepang membuka diri dari isolasi panjangnya. Tatkala berlangsung Restorasi Meiji, ketika Kaisar membuat kesepakatan dengan Komodor Perry, untuk membuka Jepang dari keterkungkungan terhadap dunia luar. Catatan akhir, buku ini sebenarnya bisa lebih menarik andaikata dibuat dengan cara pengisahan, dan bukan mengikuti struktur buku sejarah. Bila itu yang dilakukan, maka cerita-cerita dramatik para Ronin (Samurai kelas bawah) yang legendaris —dan melakukan bunuh diri massal, akan lebih hidup. Tetapi bagaimanapun, sebagai referensi tambahan, buku ini memperkaya khasanah pemikiran kita terhadap budaya Jepang. Informasi Detil Buku Judul : Sang Samurai, Legenda 47 Ronin Penulis : Agata P. Ranjabar Penerbit : Pinus Book PUblisher, Oktober 2009 Tebal : 251 halaman

Selasa, 30 September 2014

Fan Fiction EXO || SuLay Couple



BOGOSHIPO~
Hwe, ini blog baru ane*^▁^* dan ini ff baru ane sama sahabat ane. Ff-nya sendiri sih hode gitu wkwk soory yaps para readers. Ff ini masih banyak kekurangannya dalam tahap pekerjaan. Jadi harap dimaklumi yaps≧﹏≦

Author : @m_Syarifatul & @Novi_OS
Rating : Tentuin sendiri
Genre : Sad and humor(?)
Pairing : Suho & Lay (SuLay)
Summary : EXO-M akan menginap di Korea, bagaimanakah reaksi Suho menyambut kedatangan sang pujaan hati? Siapa lagi kalau bukan sang dancing machine EXO-M, Zhang Yi Xing atau biasa dipanggil Lay.

            EXO-M akan menginap di Korea, para member EXO-K pun merasa senang. Kyungsoo yang merupakan eomma EXO-K pun menyiapkan berbagai macam makanan untuk menyambut kedatangan EXO-M. Selagi Kyungsoo sedang memasak, Kai yang merupakan namjachingu Kyungsoo pun menggoda Kyungsoo dengan cara memeluknya dari belakang. Sedangkan Baekhyun dan Chanyeol sedang sibuk berduaan di taman belakang. Lalu, bagaimanakah dengan Suho dan Sehun? Apa yang sedang mereka lakukan? Rupanya sang maknae EXO-K sedang memandangi foto sang namjachingu tercintanya yaitu Luhan sambil menciumi foto tersebut. Lalu kemanakah sang leader EXO-K? Dia hanya duduk manis sambil menonton TV. Walaupun dia sedang menonton TV, sebenarnya dia sedang tidak benar-benar menonton TV melainkan memikirkan sang namjachingu, yaitu Lay.

            ~~~SKIP~~~
           
            Malam harinya, para member EXO-K dikagetkan dengan bunyi bel yang menggelegar(?) di dorm mereka. Sang guardian angel EXO-K pun dengan cepat langsung membuka pintu dorm EXO-K. Setelah pintu dibuka, terlihatlah para member EXO-M yang sedang berdiri menunggu di depan pintu. Lalu para member EXO-M pun masuk satu per satu, mulai dari Kris, Xiumin, Chen, kemudian Tao. Tunggu... sepertinya ada yang kurang(?) kemanakah sang pujaan hatinya? Dengan cepat Suho bertanya kepada Kris.

“Kris hyung, di mana Lay?” tanya Suho dengan wajah bingung.

“Oh, dia sedang pergi mengantar Luhan membeli sesuatu.” Jawab Kris. Lalu, Kris pun langsung menggandeng tangan Tao sembari menyalami member EXO-K yang lain.

“Oh, begitu.” Ucap Suho lirih. Lalu para member EXO pun makan malam bersama tanpa Lay dan Luhan.

Waktu pun mulai berjalan, tidak terasa sudah jam 9 malam. Suho merasa khawatir karena Lay dan Luhan belum pulang-pulang juga. Dia pun sibuk menelpon sang namjachingu namun tidak pernah diangkat. Dia SMS pun, Lay tak membalasnya.

‘Di telepon nggak bisa, di SMS nggak dibales, apasih maumu?’ batin Suho yang asyik berdangdut ria(?)

“Kyaa, kemanakah Lay dan Luhan hyung? Apa mereka tidak sadar ini sudah malam!!” tanya Suho khawatir.

“Tenanglah Suho-ah, mungkin mereka masih di jalan?” timpal Xiumin.

“Tapi kenapa mereka lama sekali?!” balas sang maknae EXO-K yang tentu saja menambah kekhawatiran Suho.

“Biar aku yang mencari mereka.” Ucap Suho sembari mengambil jaketnya lalu memakainya.

Saat Suho meraih gagang pintu, tiba-tiba saja pintu dorm EXO-K sudah terbuka. Lalu, munculah Luhan dan Lay. Luhan pun langsung memeluk Suho sehingga membuat Sehun berdehem ria.

“Ehm!!” dehem Sehun.

“Aigoo...” ucap Luhan. Ia pun langsung melepaskan pelukannya dari Suho lalu segera memeluk Sehun. Membuat Sehun hanya tersenyum senang.

“EHM!!” kini giliran member EXO yang serempak menggoda couple HunHan.

Sedangkan Suho langsung memeluk Lay untuk menumpahkan rasa rindunya.

“Yixing-ah, bogoshipo..” ujar Suho. Namun hati Suho langsung kretek(?) ketika dengan cepat Lay melepaskan pelukannya.

“Waeyo?” tanya Suho heran.

“Aniya, aku hanya malu.” Jawab Lay singkat. Lalu Lay segera manghampiri Xiumin. Suho hanya mengerutkan keningnya bingung.

Walaupun hari sudah menjelang tengah malam, para member EXO belum tidur. Mereka sedang asik menonton film horror The Conjuring. Lay termasuk orang yang sedikit penakut, disaat ada bagian film tersebut yang seram dia dengan cepat memeluk Luhan yang kebetulan  duduk di sebelah kirinya. Lalu Sehun dengan cepat mengomel.

“Yaak, hyung kenapa kau memeluk Luhannie-ku?!” tanya Sehun sambil menarik Luhan dari pelukan Lay. Sedangkan Lay hanya dapat menunjukkan wajah innocent.

“Aku spontan memeluknya karena Luhan berada di sampingku.” Jawab Lay membela diri.

“Lalu aku kau anggap apa?” timpal Suho yang duduk di sebelah kanan Lay.

“Nah!!” ucap Sehun membenarkan perkataan Suho. Sepertinya Suho sudah lelah dengan semua ini. Ia pun bangkit dan menuju dapur untuk mengambil minum.

‘Mengapa tiba-tiba sikap Lay berubah?’ batin Suho gelisah setelah selesai minum. Lalu Suho pun pergi ke kamar.

“Yaak, hyung kau mau kemana? Tidak mau melanjutkan menonton film-nya?” tanya Kai heran.

“Aniya.” Jawab Suho singkat. Para member EXO pun hanya dapat bingung melihat sikap sang guardian angel.

Suho pun membanting pintu kamarnya dengan cukup keras, membuat para member EXO kaget.

“Suho hyung kenapa sih? Lagi PMS ya?” ujar Tao dengan polosnya.

“Yaak, dia kan namja! Pabo!!” pekik Kris sambil menjitak kepala Tao.

“Hiks, Kris gege udah gak sayang lagi sama Tao, huweee~” ujar Tao sembari menangis yang membuat Kris merasa bersalah lalu galau dan gelisah(?)

“Aigoo! Baby panda jangan menangis ne?” bujuk Kris seraya memeluk Tao.

“Lepaskan aku!!!” ujar Tao agak berlebay-lebay ria sembari melepas paksa pelukan Kris, sedangkan Kris makin mempererat pelukannya.

“EHM!!! PANAS YA PANAAASSSS!!” ujar Chanyeol sembari menggertak-gertakan giginya(?). sedangkan Kris hanya tertawa ria. Lalu Tao dengan cepat mendorong tubuh Kris hingga terjatuh dari sofa, dan ia pun segera melesat ke kamarnya.

“Chagiya~ tunggu aku..” ujar Kris sembari mengejar Tao yang membuat member EXO yang lain tertawa.

~~~SKIP~~~

Esok paginya, para member EXO pun menjalankan aktifitasnya masing-masing. Pagi ini mereka sedang free dari job, garis bawahi kata PAGI INI ya!!!  itu berarti tetap saja hari ini mereka ada job. Tepatnya, nanti malam para member EXO akan melakukan sesi pemotretan untuk produk Korea yang terkenal yaitu Calvin.

Pagi ini Suho hanya bermurung ria. Sepertinya sang leader EXO-K sedang badmood. Namun tiba-tiba sebuah ide melesat seperti ulat keket(?) di otaknya.

‘Lihat saja Yixing-ah, aku akan membuatmu merasakan apa yang aku rasakan’ batin Suho yang entah tiba-tiba muncul tanduk merah dari kepalanya dan dengan efek api yang menyala-nyala di sekitarnya(?).

Suho melihat sekelilingnya. Terlihat Baekhyun dan Chen sedang asyik bernyanyi ria. Luhan yang sedang mojok-mojok bersama Sehun(?). Tao yang sedang bermanja-manja ria dengan Kris. Xiumin yang sedang tiduran di sofa. Chanyeol dan Kai yang sibuk berebut majalah yadong(?). kemudian terakhir dia melihat sang pujaan hati tercinta sedang memasak bersama Kyungsoo.

Suho pun berjalan menghampiri Kyungsoo untuk menjalankan misinya.

“Kyungsoo-ah, maukah kau menemaniku?” tanya Suho yang langsung memegang tangan Kyungsoo. Kyungsoo hanya menunjukkan ekspresi O_O

“Yaak! Mau kemana?!” tanya Kai dan Lay berbarengan. Suho pun menghampiri Kai dan menjelaskan maksudnya.

“Mian Jongin-ah, aku pinjam Kyungsoo-mu sebentar ya, kumohon kau memahamiku.” ujar Suho sedikit memohon pada Kai. Kai hanya mengangguk mengerti maksud Suho.

“Yasudah tapi jangan lama-lama.” Balas Kai. Suho pun langsung menggandeng tangan Kyungsoo keluar dari dorm tanpa mempedulikan perasaan Lay yang sedari tadi menatap mereka.

“Yaak! Kau belum menjawab pertanyaanku ge.” Protes Lay yang diacuhkan oleh Suho.

‘Mian Kyungsoo-ah, aku harus melibatkanmu dalam permasalahanku’ batin Suho merasa bersalah. Setelah cukup jauh dari dorm, akhirnya Suho pun membuka mulut.

“Mian Kyungsoo-ah, aku harus melibatkanmu dalam permasalahanku dengan Yixing.” Ujar Suho menyesal.

“Oh, jadi semua ini karena permasalahanmu dengan Yixing-ah?” Tanya D.O sambil menatap hyung-nya tak percaya.

“Ne, mian..” ujar Suho menyesal.

“Aniya, aku mengerti, tapi sebaiknya masalah kalian diselesaikan secepatnya.” D.O menasehati Suho. Suho pun hanya tersenyum. Suho mengajak D.O bermain di taman. Handphone Suho pun berdering. Ketika melihat nama yang tertera di layar Suho pun mengacuhkannya. Mereka bermain di taman sampai malam membuat D.O pun merasa bosan.

“Hyung, aku bosan.” Ujar D.O seraya mengerucutkan bibirnya.

“Aniya, sabarlah sebentar Kyungsoo-ah.” Suho menahan D.O

“Tapi ini sudah malam hyung.” Ujar D.O. Tiba-tiba handphone Suho berdering lagi. Awalnya Suho mengacuhkannya dan berniat mematikannya, namun saat melihat nama yang tertera di layar adalah ‘Kris’, Suho pun segera mengangkatnya.

“Yeoboseyo, waeyo hyung?” tanya Suho tanpa basa-basi.

“Yaak! Suho-ah, kau dimana? Ini sudah jam berapa? Kau lupa hari ini kita ada job?” omel suara di seberang sana. Suho pun hanya dapat merutuki dirinya sendiri.

“Aigoo! Mianhae hyung, aku lupa!” ujar Suho menyesal dan dengan cepat mematikan handphone-nya agar Kris tidak mengomel lagi. Akhirnya mereka sampai di dorm dan mendapat ceramah dari Xiumin.

Dalam perjalanan menuju tempat pemotretan Kris masih saja berkoar tentang masalah keterlambatan Suho dan Kyungsoo tadi.

“Kau kan leader, Suho-ah. Bagaimana bisa kau mengacuhkan job?” tanya Kris frustasi. Setelah sampai mereka pun segera melakukan pemotretan. Hingga acara pemotretan selesai pun Suho masih bersikap cuek pada Lay dan memilih berdekatan dengan Kyungsoo.

Para member EXO pun telah menyelesaikan job mereka. Setelah sampai di dorm mereka langsung pergi ke kamar masing-masing. Suho pun berbaring di ranjang dengan perasaan gelisah. Hingga kini apa yang diinginkannya belum tercapai. Ia ingin Lay merasakan apa yang dia rasakan. Pintu kamar pun terbuka, munculah Sehun. Sehun datang hanya untuk mengambil piyama tidurnya lalu keluar lagi.

“Eh Sehunnie, kau mau kemana?” tanya Suho heran.

“Aku mau tidur dengan Luhan hyung, selagi EXO-M masih berada di Korea aku ingin menghabiskan waktu dengan Luhannie hyung.” Jelas Sehun sambil memamerkan senyumnya.

“Chankanman!” ujar Suho namun terlambat karena Sehun sudah menutup pintu kamarnya. Kalau Sehun tidur dengan Luhan, berarti ia akan tidur dengan Lay karena Lay adalah roomate Luhan.

KRIET..

Pintu pun terbuka, namun Suho pun pura-pura tidur. Suho merasa ada seseorang yang menghampirinya. Orang tersebut duduk di sisi ranjangnya. Perlahan rasa hangat pun menjulur ke pipi Suho. Suho dapat merasakan hangatnya sentuhan tangan itu.

‘Yixingie~’ batin Suho. Suho sangat yakin bahwa yang menyentuh pipinya adalah Lay, namjachingunya.

“Joonmyun ge, apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?” ujar Lay dengan pelan.

‘Aniyaa, tentu saja aku akan selalu mencintaimu.’ Jerit pilu Suho dalam hati.

“Aku tahu gege sudah bosan sama aku, aku tau gege sudah tidak mencintaiku lagi.” Ujar Lay dengan suara terisak.

‘Uljima uljima.. aniya kau tidak boleh menangis.’ Batin Suho lagi-lagi menjerit.

“Tahukah kau bahwa aku mencintaimu lebih dari yang kau tau.” Ujar Lay yang perlahan-lahan melepaskan sentuhannya dari pipi Suho.

‘Aku tahu Yixing-ah, maaf telah membuatmu menangis, tapi aku harus bertahan seperti ini karena apa yang aku inginkan belum tercapai.’ Batin Suho sedih.

“Aku tahu, kau sudah mencintai orang lain. Kau tidak membutuhkan aku lagi iya kan ge?” ujar Lay menahan rasa sesak di dadanya saat mengucapkan kalimat itu.

‘Aniya! Hanya kau seorang yang aku cintai Yixingie, jeongmal saranghae Yixingie, aku ingin sekali memelukmu, tapi aku harus bertahan.’ Batin Suho mecoba tetap tenang.

“Ge, apapun yang terjadi, aku tetap mencintaimu ge, meskipun cintamu bukan lagi untukku.” Ucap Lay kembali terisak. Kemudian menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

Entah mendapat keberanian darimana tiba-tiba saja Lay mencium bibir Suho. Suho kaget dengan ciuman mendadak dari Lay. Namun dia tetap berusaha tenang. Lay pun melepaskan tautan bibir mereka.

“Ge, aku merindukanmu, bogoshipo joonmyun ge, aku mencintaimu, aku tidak mau kehilangan gege.” Ujar Lay yang kemudian bangkit dari duduknya.

‘Akhirnya kau mengatakannya Yixing-ah, nado bogoshipo Yixing-ah, jeongmal saranghae~’ batin Suho senang. Suho pun menarik tangan Lay membuat Lay kaget.

“Akhirnya kau mengatakannya Yixing-ah~” ujar Suho bahagia sambil menarik Lay kedalam pelukannya. Lay hanya dapat bingung dan malu-malu.

“Mengatakan apa?” tanya Lay bingung.

”Kalau kau merindukanku.” Ujar Suho senang.

“Jadi gege mejauhiku karena hal itu?” tanya Lay tidak percaya. Sedangkan Suho hanya dapat mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Aigooo!” Lay hanya dapat memukul dada Suho membuat Suho meringis.

“Habisnya kemarin telfonku tidak diangkat, SMS-ku pun tidak dibalas.” Ujar Suho dengan nada ngambek.

“Aishhh! Mian, aku tidak bisa membalas SMS gege soalnya aku nggak punya pulsa(?) *WOY! MEMBER EXO KOK GEMBEL?!!! #PLAK*” Jelas Lay.

“Lalu kenapa telfonku nggak diangkat?” tanya Suho heran.

“Ehm, itu.. karena aku malu ge, kita kan udah lama nggak ketemu, aku jadinya gugup kalo ngomong sama gege.” Ujar Lay malu-malu.

“Aissh, kenapa mesti malu-malu?” ucap Suho sambil mencubit pipi Lay gemas.

“Yaak! Sakit ge.” Lay hanya dapat meringis.

“Hahaha.” Suho tertawa lalu kembali memeluk Lay.

~THE END~

Weyyy! Akhirnya selesai juga!!! :D *ngelap keringet* omaigat! Otak kita harus pending dulu waktu bikin story ini kkk~

Semoga kalian yang baca suka dengan cerita yang kami tulis ini :D